Baru aja satu jam leyeh-leyeh manja di kamar habis ngampus pagi tadi, terkumpul lah niat untuk ngerjakan tugas yang harusnya di kumpul besok.
Sebelum membuka Microsoft PowerPoint untuk mulai buat bahan presentasi buat hari Kamis nanti aku tertarik buat ngaca sebentar, terkagum ngeliat kulit mukaku yang dari jauh terlihat sangat fresh, Vitamin C dari The Body Shop lumayan berkerja ternyata.
Gak nyampe semenit memandang cermin aku tiba-tiba melihat dia, dia yang telah menemaniku dari aku berumur 4 tahun, si Salju cantik yang tiba-tiba muncul di tempat yang paling tidak pernah aku inginkan dia berada.
Aku diam.
Melihatnya lebih dekat untuk memastikan itu bukan Salju, terlalu kecil dan pudar untukku bisa memastikannya.
Aku diam.
Aku tarik nafas pelan-pelan..
Menenangkan diri sambil berfikir apa yang harus aku lakukan.
Aku mencoba mencari obat dengan tutup berwarna biru itu, obat yang kudapat dari Mount Elizabeth Hospital di Singapur. Obat yang aku tahu ampuh untuk mengusir Salju secara perlahan, obat yang aku pun lupa kapan terakhir kalinya aku menyentuhnya.
Aku berusaha mencari si tutup biru di kamar dan hasilnya nihil, aku lupa menaruhnya dimana. Aku WhatsApp mama dan Bobby dan memastikan aku masih punya beberapa di Samarinda.
Oh Tuhan..
Tidak banyak yang tahu tentang hubunganku dengan si salju.
____________________________________________
Banyak orang bilang aku terlalu mengejar kesenangan dunia, banyak juga yang bilang aku terlalu muluk-muluk dengan semua mimpi dan cita-citaku untuk pergi ke banyak tempat di dunia ini dan melakukan apapun selagi aku bisa.
Ada beberapa orang yang menganggapku terlalu menghamburkan uang cuma untuk bersenang-senang dan bermimpi untuk ke banyak negara lain.
Yah, cuma itulah yang orang lain bisa lihat, cuma itu yang orang lain bisa nilai.
Aku gak berusaha untuk meluruskan semua anggapan orang tentang mimpiku yang aku pun gak pernah tahu bakal bisa aku capai apa enggak.
Aku cuma berharap agar semua orang untuk bisa berfikir terbuka dan melihat segala sesuatunya bukan hanya dari satu sisi saja.
Sebagai contoh, saat aku berdiri di pelataran monas, monas terlihat begitu tinggi dan besar buatku. Saat aku melihat monas dari gedung tinggi yang tidak jauh dari monas, monas terlihat kecil. Itu semua tergantung dari sisi mana kita melihat segala sesuatunya.
Aku bermimpi besar, aku ingin berjalan jauh, aku ingin menikmati semua hal selagi aku bisa. Sebelum salju menjadi penghalang langkah kakiku untuk melangkah.
Aku tidak punya waktu banyak. Ada 2 yang bisa menghentikan waktu di hidupku, Salju dan akhir dari umurku.
Aku selalu merasa seperti sedang berkejaran dengan sistem imun tubuhku, aku merasa seperti berkompetisi dengan tubuhku sendiri.
Bakal ada satu waktu nanti, saat aku bukan seperti aku..
Ada saatnya ketika aku sudah tidak sanggup untuk melangkahkan kaki keluar rumah.
Aku merencanakan semua mimpi tanpa tahu aku direstui oleh Tuhan ataupun ditentang oleh Nya. Cita-cita besar yang aku punya selalu aku rencanakan berurutan satu sama lain tanpa ada jeda waktu diantaranya, karna aku berusaha melangkah lebih jauh dari Salju.
Mengertilah, mengerti bahwa topengku tak banyak, topengku tak kuat, topeng yang kumiliki hanya cukup untuk menunjukkan aku bersemangat untuk berlari.
Suatu saat, lariku tak akan secepat ini, lariku akan terkalahkan waktu.
Mengertilah, aku orang yang paling tidak ingin menyerah. Percayalah dengan besarnya keinginanku untuk menang sebelum waktu habis.
Aku dan Salju akan selalu bersama.. dia lahir bersamaku, di dalam darahku, bermain dengan imun tubuhku, dan dia akan mati bersamaku.
Suatu saat dia akan membuatku mati sebelum aku mati. Biarkan aku hidup, berlari dan mengejar semua mimpi dan cita-citaku sebelum aku dibawa menghilang oleh Salju.
_________________________________________
Okay, aku selalu menghindar untuk menulis hal negatif di blog ini. Tapi inilah hal nyata di hidupku, tulisan ini nantinya akan aku baca kembali untuk mengingatkanku bahwa aku pernah mempunyai semangat yang gila.
Pelajaran untuk hari ini: Jangan terlalu cepat menilai buruk tentang seseorang. Usahakan untuk melihat segala sesuatunya dari sisi yang berbeda dan mendapatkan perspektif yang berbeda. Percayalah, tidak ada manusia di dunia ini yang hanya memiliki 1 topeng, selalu ada cerita dibalik senyuman.
Mengutip kalimat dari Deddy Corbuzier:
Jika segala sesuatunya terlihat terlalu sempurna, pasti ada sesuatu yang salah dibaliknya.
Love,
Salika Nebula.