Friday, 25 May 2012

Teman yang tidak sebagaimana mestinya teman :)


Kemarin dan hari ini ngingetin lagi semua cerita yang panjang tentang kamu, tentang semua kebodohanku, tentang semua kepolosanku, tentang semua kesalahan-kesalahan besar yang kulakukan.

Waktu itu kamu datang seperti penyegar buatku. Buatku yang selalu kesepian, buatku yang terlampau berjarak cukup jauh dengan kekasihku. Kamu datang memberikan segala kebaikan dan dengan bodohnya aku menganggap itu sebagai harapan.

Kamu ngisi hari-hari sepiku di sini dengan sangat manis, membuatku dengan cepat menyukaimu dan melupakan kekasihku. Kamu bisa menjadikan dirimu di posisi yang sama dengan kekasihku saat itu. Kamu bisa melakukan segalanya dengan sangat baik.
Semua manis dan kehangatan itu kamu berikan dan akhirnya membuatku susah untuk membedakan yang baik dan buruk untuk diriku.

Kamu memperdayaiku, kamu menipuku, kamu memanfaatkan kebodohan dan keluguanku. Masih jelas banget dalam ingatanku dengan mudahnya kamu membentakku di depan mama, dengan mudahnya kamu berbicara dan membuatku sakit hati saat kamu ngingetin betapa bodohnya aku.

Tapi tuhan sayang sama aku, Tuhan menyadarkanku.

Sudah lama rasanya aku gak pernah liat muka kamu lagi. Sudah lama juga rasanya gak ada lagi yang manggil aku Zahra. Aku terlalu sakit hati dengan semua yang udah kamu lakuin.

Dan setelah beberapa minggu itu akhirnya kamu datang lagi.

Kamu kembali, mengatakan maaf dan penyesalan.

Itu percuma.. tanpa kamu bilang maaf aku juga udah maafin kamu. Tapi udah cukup semuanya, udah cukup rasa kecewa dan benci itu jadi satu dan ngebuat aku jadi muak.

Kamu perhatiin gak apa yang berubah? Aku gak pernah mau liat muka kamu lagi waktu kita lagi ngobrol. Waktu kamu ngomong sama aku ngungkapin semua maaf dan penyesalan kamu. Muka kamu ngingetin aku lagi dengan semua kebencian yang aku usahain untuk gak ngeluap lagi. Aku muak.

Dan aku takut.. aku takut perasaan itu ada lagi. Aku gak akan pernah untuk membiarkan perasaan itu kembali muncul dan membuatku terlena dan menjadi bodoh lagi seperti sebelumnya. Aku gak akan pernah mau membiarkan perasaanku kembali menggebu ke kamu dan yang paling penting adalah, aku gak mau menyakiti kekasih yang ternyata jauh lebih berharga dari kamu. Jauh lebih aku hormati.

Dia terlalu berharga untuk aku sakiti lagi. Dia terlalu berharga untuk aku tinggalin lagi. Dia terlalu berharga untuk aku khianatin. Aku terlalu menghormatinya.

Untuk seorang manusia biasa bakal susah sepertinya untuk memaafkan segala keslahanku yang aku lakukan ke dia, tapi dengan tulusnya dia memaafkanku dan  tetap memepertahanku sebagai kekasihnya. Hey, kamu harus belajar dari dia!

Betapa bangganya aku memiliki kekasih seperti Okta. Yap!  Okta. Dia cowok luar biasa yang bisa menerima segala kekuranganku dan tetap mau menjagaku, menghargaiku dan tetap berada disisiku walaupun aku udah sering menyakitinya.

Dia cowok yang luar biasa.. Aku menghormatinya.

Aku gak bakal  pernah mau perasaan ini bakal kembali lagi ke kamu. Kamu hanya teman, dan aku akan menjadi kurang dari teman yang sebagaimana mestinya teman..

Btw, terimakasih atas segala pelajaran yang kamu tunjukkin. Terimakasih atas segala pengalaman yang kamu kasih. Terimakasih IMW.

Wednesday, 23 May 2012

"keluarga dan kekasih adalah hal yang sama kuat"


Aku menyayangimu dengan tulus
Aku bahagia bersamamu
Terimakasih telah berada disisiku
Terimakasih telah membantuku untuk berjalan
Terimkaasih atas segala usaha untuk membuatku bahagia
Kamu adalah rumah buatku
Sejauh apapun aku melangkah
Sejauh apapun aku tersesat
Tetap kepadamulah aku kembali
Terimakasih telah menjadi kastil bahagia buatku
Untukmu, dari putri kerajaan cintamu..

Itu adalah puisi untuk dia. Dia yang aku sayang.

Udah banyak banget hal yang kita lewati dan kita berhasil menjadi pasangan yang kuat. Mulai dari gak di restuin keuarga dia (yang ngebuat aku putus selama setahun dan tersesat ke hati orang), masalah jarak yang akhirnya ngebuat aku jadi jauh banget dengan dia sampai akhirnya masalah keluarga itu ada lagi.

Masalah itu masih samar, aku belum melihat dengan pasti. Namun masalah itu akan benar-benar membawa dampak buruk bagi hubunganku dengan dia. Aku harap tidak!

Aku gak mau lagi terrpisah jauh.. cukup jarak ini yang menyulitkan. Jangan ada tambahan lagi!

Tapi sebenernya, itu bukan masalah kita. Bukan kita yang menciptakan. Terus kenapa aku jadi takut? Aku takut karna satu keluarga yang menghubungkan aku dengan dia sekarang terancam pisah dan itu akan membawa pikiran yang lebih negatif di otak keluarga dia tentang keluargaku! Kenapa harus menyangkut tentang urusan keluarga, sih!

Kenapa harus ada pernikahan kalau ujungnya bakal ada perceraian?

Kenapa harus ada efek ke hubunganku dengan dia sedangkan kita adalah pihak luar yang gak tahu apa-apa.

Gak ada yang salah disini, ini hanya jalan Tuhan yang menuntun pasangan itu ke arah jalan bahagiaNya. Dan apapun efek yang terjadi di hubunganku dengan Okta aku harap gak akan memaksakan kita untuk memiih.

Keluarga dan kekasih adalah hal yang sama kuat.

mau makan aja susah bener!!!!


Hai.. lama banget rasanya baru nulis lagi. Banyak kegiatan yang membosankan yang ngebuat aku jadi males nulis dan terlalu banyak cerita yang mau aku tulis yang akhirnya ngebuat aku pengen tenang dulu. Finally... here I am!

Hmm ternyata hidup jauuuuuuhhh berkilo-kilo meter dari mama itu gak ada enaknya sama sekali! Terutama urusan makan. Selama 3 bulan lebih di Malaysia aku sering banget makan makanan restoran dan aku boseeeennn dan boros banget! Akhirnya aku berinisiatif untuk masak sendiri di rumah dan alhamdulilah rumah baru aku ini dapurnya enak dan gak jorok.

Aku ke supermarket belagak beli panci, penggorengan, pisau dan mi rebus. Percobaan pertama masak mie goreng rebus hampir berhasil, entah indomie buatan Malaysia atau emang akunya yang gak di takdirkan untuk bisa masak yang ngebuat rasa indomie itu gak seenak buatan mbak di rumah.

Aku nyoba untuk nerima kecacatan rasa mie yang aku bikin sampai akhirnya aku berfikir kalau Cuma makan indomie terus bakal gak bagus akibatnya buat tubuh dan aku memutuskan untuk membeli ayam beku yang uda ada bumbunya dan tinggal goreng. Aku pergi ke minimarket beli minyak goreng dan ayam itu. 

Sampe di rumah aku langsug kerja di dapur ngegoreng ayam,  ngeliat dari warnanya yang keemasan dan wanginya bikin aku makin nafsu.
2 ayam goreng dan 3 lembar roti gandum udah siap dimakan. Pertama aku makan kulitnya, dan bener aja rasanya itu krenyes-krenyes gurih, dan kedua aku makan dagingnya rasanya enak gak buruk-buruk amat tapi agak sedikit asam dan kenyal, kemudian aku mencubit daging ayam itu lebih banyak dan ternyataaaaaaa ayam bagian tengahnya masih pink dan bagian tengah tulangnya masih merah darah!

Aku mencoba menerima dengan lapang dada itu kedua kalinya aku makan makanan mentah (pertama kalinya pas aku nyoba sushi yang rasanya kayak kaos kaki kuda! Hueks!). Dengan kejeniusan superku aku kembali menggoreng ayam seperempat masak itu namun kali ini aku membelah-belah ayam itu dengan harapan semua bagian-bagiannya bakal cepet masak dan aku memasaknya dengan api kecil seperti yang sering mama ajarin.

Percobaan kedua ini sepertinya cukup sukses, potonya kecil ayam itu udah keliatan kering hampir gosong tapi tetep terlihat enak dan aku kembali ke meja makan kecilku di kamar. Aku cobain potongan kecil ayam itu dan rasanya bener enak! Aku kembali mengambil potongan-potongan kecil lainnya, begitu sampai ke potongan yang sedikit lebih besar ada rasa aneh dimulutku. Rasa asam itu kerasa. Ini lidah orang Malaysia yang suka beginian atau aku sih yang gagal masak?!. Yaelaaahh masa ayam beku yg udah pake bumbu dan tinggal goreng aja tetep jadi rasa ketek gorila gini sih di tanganku!

Di saat itu pula aku pengen nangis rasanya. Mau makan aja ribet bener dah!

Percobaan bunuh diri itu aku hentikan sebelum aku benar-benar keracunan ayam asam dengan teknik penggorengan yang ancur dan akhirnya aku pasrah makan siang roti gandum dan selai kacang dengan air mata yang mau netes.

Aku kangen rumah. Kangen kehidupanku yang nyaman dulu.

Friday, 11 May 2012

B A H A G I A

Menjadi seorang yang bahagia itu mudah. Merasakan kesenangan itu juga mudah. Setelah beberapa bulan aku tinggal sendiri aku jadi sedikit mengerti apa itu bahagia. Untuk menjadi bahagia gak perlu dengan mendapatkan semua yang diinginkan, gak perlu selalu dengan berada di tengah orang yang menyayangi kita, gak perlu selalu dengan limpahan materi. Cukup hanya dengan bersyukur dan menjaga diri untuk tetap berada di jalan Tuhan.. jalan yang baik dan benar.

Dulu aku pernah merasakan bahwa aku akan bahagia saat aku punya pacar yang sempurna dengan kemewahan ini-itu-bla-bla tapi ternyata sekarang aku memiliki seorang kekasih yang gak berlebihan. Dia apa adanya, apa adanya mencintaiku dan aku rasa itu lah hal termahal yang harus dimiliki seorang laki-laki dimanapun! Apa gunanya memiliki seorang kekasih yang berada disisiku hanya karna “sesuatu”. Dan aku bahagia karna dia tulus menyayangiku! Aku tahu itu. Aku bahagia, karna dia mencintaiku tanpa ini-itu-bla-bla.

Dulu aku pernah merasakan bahwa aku akan bahagia saat mama memberikan semua yang aku inginkan, semuanya! Dan mama memberikanku apa yang aku inginkan. Apa aku bahagia? Ok, aku bersyukur karna semua hal yang aku inginkan alhamdulillah selalu mama penuhi namun apa gunanya kamar, barang-barang, tabungan dan mobil yang bagus kalau akhirnya aku meninggalkan itu semua? Aku berada jauh dari semua fasilitas yang kurasa sangat lebih itu. Dan aku berfikir, bisakah aku menukarkan sedikit rasa bahagiaku memiliki barang-barang itu dengan kebersamaan bersama mama papa dan bobby sekarang? Yap! Sekarang.

Dulu aku pernah berfikir bahwa aku akan bahagia saat aku hidup jauh dari orang tuaku dan me-manage semua kebutuhanku sendiri. Dan aku mendapatkan yang aku mau. Aku hidup jauh dari mama papa bobby dan semuanya. Apa aku bahagia hidup sendiri? ENGGAK! Aku membutuhkan mama yang selalu ada untukku, aku membutuhkan papa sebagai orang yang aku takuti, aku membutuhkan bobby sebagai temanku. Aku gak bahagia tanpa mereka.

Dari semua itu apa arti bahagia buatku? BERSYUKUR, NIKMATI, BERDOA DAN BERI YANG TERBAIK.

Bersyukur mendapatkan segala kesempatan yang aku dapatkan sekarang, bersyukur punya orang tua yang baik hati, bersyukur punya saudara yang selalu mensupport, bersyukur atas segala sesuatunya yang telah terjadi dan aku akan bahagia karna selalu merasa tercukupi tanpa “memaksa”

Nikmati jalan yang telah Allah beri buatku, nikmati segala rasa yang tercipta, nikmati homesick yang gak pernah sembuh, nikmati segala proses pembelajaran dalam menjalani hidup. Kelak semua itu akan berguna untuk kehidupanku kedepan. Saat aku menikmatinya, disaat itulah aku bahagia.

Berdoa agar bibit bahagia (mama papa bobby, kekasih, sahabat, teman-teman, hewan kesayanganku) tetap selalu berada disisku hingga akhir hidupku. Berdoa agar aku bisa membahagiakan mereka dan melihat mereka selalu bahagia, saat aku melihat mereka bahagia itulah bahagiaku!

Beri yang terbaik atas segala sesuatunya. Lakukan yang terbaik sebisaku. Karna jalan Allah adalah yang terbaik untukku dan akupun harus memberikan yang terbaik atas segalanya dan aku akan bahagia di akhirnya.

Bahagia itu sederhana.. jadilah orang yang senang! Lakukan segala sesuatunya dengan senang! (indi-penulis)






Jangan memberikan syarat kepada bahagia karna untuk menjadi bahagia itu sebenarnya tanpa syarat! Percaya deh. Dan aku percaya, saat aku menjaga jalanku dan berusaha menjauhi segala laranganNya di saat itulah Allah akan memberikan jalan bahagianya : )

Wednesday, 9 May 2012

(FAKE) Good Friends


Beberapa bulan terakhir ini aku mulai punya temen-temen deket entah dari sesama Indonesia dan dari negara lain. Sebenernya aku mulai punya temen deket hampir dari bulan pertama aku di Malaysia sih..

Kenapa aku sebut mereka TEMEN DEKET? Karna kita emang deket banget. Hampir tiap hari aku ngobrol, jalan-jalan dan apapun bareng mereka. Saking deketnya aku menganggap mereka itu seperti keluarga.

Aku sering menuliskan apapun tentang mereka di blog ini. Apapun itu bentuknya aku selalu menuliskan semua kebahagiaanku bersama mereka. Tapi....... aku gatau kenapa setelah aku menganggap mereka itu TEMAN DEKAT selalu aja mereka berubah menjadi seseorang yang berbeda dari sebelumnya. Berbeda dari yang aku kenal.

Apa karna aku menjenuhkan? Tapi aku punya banyak temen deket di Samarinda. Aku juga punya temen deket-dalam arti sebenarnya- disini. Tapi kenapa mereka yang lainnya begitu cepat berubah?

Ok, mereka gak berubah total tapi ada aja sikap mereka yang tiba-tiba muncul dan ngebuat aku ngerasa gak nyaman lagi untuk berteman dengan mereka bahkan sampai ada beberapa dari mereka yang bisa mengancam keamanan diriku sendiri.

Perubahan-perubahan seperti itu membuatku mengedit ulang blogku dan menghapus bagian-bagian yang berhubungan dengan teman yang aku anggap temen dekat itu. Aku kecewa..

Apa mungkin semua orang begitu? Awalnya saja menjadi seperti malaikat namun akhirnya menjadi setan. 
Apa caraku meningkatkan kadar teman biasa menjadi temen dekat itu yang salah? Atau ada alasan lain?
Entahlah.. mulai sekarang aku gak bakal dengan cepat menganggap seseorang itu spesial sebelum mereka menunjukkan bahwa mereka memang benar-benar temen deket dalam arti sesungguhnya.

Aku terlalu cepat percaya, aku terlalu cepat suka, aku terlalu cepat yakin dan aku terlalu polos..

Am I too young to live very far from my family? Am I too young to live alone without anyone who older than me? Am I too bad to have a really good friends?

God! I need your help!