Aku menyayangimu dengan tulus
Aku bahagia bersamamu
Terimakasih telah berada disisiku
Terimakasih telah membantuku untuk berjalan
Terimkaasih atas segala usaha untuk membuatku bahagia
Kamu adalah rumah buatku
Sejauh apapun aku melangkah
Sejauh apapun aku tersesat
Tetap kepadamulah aku kembali
Terimakasih telah menjadi kastil bahagia buatku
Untukmu, dari putri kerajaan cintamu..
Itu adalah puisi untuk dia. Dia yang aku sayang.
Udah banyak banget hal yang kita lewati dan kita berhasil
menjadi pasangan yang kuat. Mulai dari gak di restuin keuarga dia (yang ngebuat
aku putus selama setahun dan tersesat ke hati orang), masalah jarak yang
akhirnya ngebuat aku jadi jauh banget dengan dia sampai akhirnya masalah
keluarga itu ada lagi.
Masalah itu masih samar, aku belum melihat dengan pasti. Namun
masalah itu akan benar-benar membawa dampak buruk bagi hubunganku dengan dia. Aku
harap tidak!
Aku gak mau lagi terrpisah jauh.. cukup jarak ini yang
menyulitkan. Jangan ada tambahan lagi!
Tapi sebenernya, itu bukan masalah kita. Bukan kita yang
menciptakan. Terus kenapa aku jadi takut? Aku takut karna satu keluarga yang
menghubungkan aku dengan dia sekarang terancam pisah dan itu akan membawa
pikiran yang lebih negatif di otak keluarga dia tentang keluargaku! Kenapa harus
menyangkut tentang urusan keluarga, sih!
Kenapa harus ada pernikahan kalau ujungnya bakal ada
perceraian?
Kenapa harus ada efek ke hubunganku dengan dia sedangkan
kita adalah pihak luar yang gak tahu apa-apa.
Gak ada yang salah disini, ini hanya jalan Tuhan yang
menuntun pasangan itu ke arah jalan bahagiaNya. Dan apapun efek yang terjadi di
hubunganku dengan Okta aku harap gak akan memaksakan kita untuk memiih.
Keluarga dan kekasih adalah hal yang sama kuat.
No comments:
Post a Comment