Seperti yang pernah aku ceritakan sebelumnya, kamu itu
pernah benar-benar aku sayangi dari beberapa tahun lalu. Kita membangun sebuah
hubungan, gagal, kembali lagi, dan mulai gagal lagi.
Kamu gak pernah tau betapa aku dulunya sangat menyayangi
kamu. Kamu menyia-nyiakan aku, kamu membiarkanku dinilai sebagai cewek pengemis
cinta kamu. Wow betapa bangganya kamu waku itu.
Dan sekarang saat kita kembali bersatu, saat semuanya
menjadi lebih baik, saat keluargamu sudah berfikir (sedikit) positif tentang
aku, perasaanku memudar.
Oke, untuk masalah ini aku yang salah, tapi bukan hanya aku
yang ada di hubungan ini. Ada kamu dan aku.
Dan kamu juga punya andil yang sama
dengan memudarnya perasaanku ini.
Kamu tau, aku berharap kamu itu tetap seperti malaikatku
yang dulu. Yang selalu melindungiku dari apapun hal buruk yang bakal orang lain
timbulkan atau bahkan yang akan kamu sendiri lakukan. Aku kangen kamu yang ‘sempurna’
dimataku dulu.
Sekarang, saat semua telah kembai seperti semula. Keadaan yang
aku dambakan. Namun kenapa kamu bukan kamu yang dulu. Aku gak pernah berharap
punya seorang kekasih yang seperti itu.
Kamu tau, aku kecewa. Oke, disini aku juga salah. Kita sama-sama
salah. Tapi biarlah aku membela diriku disini. Terlalu banyak kesakitan yang
udah kamu ciptakan dalam hubungan ini. Dari kepura-puraanmu dulu, pikiran buruk
keluargamu, keburukan sifatmu sekarang sampai dengan mudahnya kamu bilang orang
tuamu mau menikahkanmu dengan cewek lain.
Hey! I’m still your girl!
See, dengan kata lain orang tuamu belum bisa membuka mata
mereka untuk aku, kan?
Dipikir deh, seandainya mereka udah sadar dengan adanya aku
di samping kamu sekarang seharusnya mereka gak akan punya niat untuk itu.
Orang tuamu pengen cepet-cepet kamu punya keluarga? Oke aku
persilahkan. Karna aku gak mungkin untuk bisa mendukung keinginan mereka itu. Satu-satunya
cara untuk membuat keluargamu senang ya dengan membiarkanmu pergi ninggalin
aku.
Aku gak mungkin untuk ada di hubungan itu. Hey! I’m still 18
y.o! how come i can be a wife and a mother for a daughter or a son! Aku punya
banyak cita-cita untuk hidupku dan keluargaku.
I’ll never let you go if it never be happened!
Sudah terlihat kan betapa keluarga kamu gak pernah sadar
dengan posisiku!
Aku bukan siapa-siapa untuk keluargamu. Dan gak akan pernah jadi siapa maupun apa.
Mereka gak pernah mengharapkan aku untuk menjadi
pendampingmu beberapa tahun kedepan!
Biarlah hubungan ini terhenti sementara. Berharap perasaan
itu akan kembali dan menyatukan cita-cita kita.
Aku gak pernah melihat ini di mimpiku, bahkan dipikiranku.
Yang kutahu, berpisah denganmu adalah titik yang akan
kucapai nanti. Nanti. Saat aku dan kamu di ujung usia. Saat tuhan mengakhiri
garis jodoh kita. Setelah anak-anak kita bahagia..
backsound: Aku Masih Sayang (Yana Julio)
Aku masih cinta
sirnakan ragumu..
Aku masih sayang
dengarlah cintaku..
sirnakan ragumu..
Aku masih sayang
dengarlah cintaku..
No comments:
Post a Comment