Friday, 23 March 2012

break...


Seperti yang pernah aku ceritakan sebelumnya, kamu itu pernah benar-benar aku sayangi dari beberapa tahun lalu. Kita membangun sebuah hubungan, gagal, kembali lagi, dan mulai gagal lagi.

Kamu gak pernah tau betapa aku dulunya sangat menyayangi kamu. Kamu menyia-nyiakan aku, kamu membiarkanku dinilai sebagai cewek pengemis cinta kamu. Wow betapa bangganya kamu waku itu.

Dan sekarang saat kita kembali bersatu, saat semuanya menjadi lebih baik, saat keluargamu sudah berfikir (sedikit) positif tentang aku, perasaanku memudar.

Oke, untuk masalah ini aku yang salah, tapi bukan hanya aku yang ada di hubungan ini. Ada kamu dan aku. 

Dan kamu juga punya andil yang sama dengan memudarnya perasaanku ini.

Kamu tau, aku berharap kamu itu tetap seperti malaikatku yang dulu. Yang selalu melindungiku dari apapun hal buruk yang bakal orang lain timbulkan atau bahkan yang akan kamu sendiri lakukan. Aku kangen kamu yang ‘sempurna’ dimataku dulu.

Sekarang, saat semua telah kembai seperti semula. Keadaan yang aku dambakan. Namun kenapa kamu bukan kamu yang dulu. Aku gak pernah berharap punya seorang kekasih yang seperti itu.

Kamu tau, aku kecewa. Oke, disini aku juga salah. Kita sama-sama salah. Tapi biarlah aku membela diriku disini. Terlalu banyak kesakitan yang udah kamu ciptakan dalam hubungan ini. Dari kepura-puraanmu dulu, pikiran buruk keluargamu, keburukan sifatmu sekarang sampai dengan mudahnya kamu bilang orang tuamu mau menikahkanmu dengan cewek lain.

Hey! I’m still your girl!

See, dengan kata lain orang tuamu belum bisa membuka mata mereka untuk aku, kan?

Dipikir deh, seandainya mereka udah sadar dengan adanya aku di samping kamu sekarang seharusnya mereka gak akan punya niat untuk itu.

Orang tuamu pengen cepet-cepet kamu punya keluarga? Oke aku persilahkan. Karna aku gak mungkin untuk bisa mendukung keinginan mereka itu. Satu-satunya cara untuk membuat keluargamu senang ya dengan membiarkanmu pergi ninggalin aku.

Aku gak mungkin untuk ada di hubungan itu. Hey! I’m still 18 y.o! how come i can be a wife and a mother for a daughter or a son! Aku punya banyak cita-cita untuk hidupku dan keluargaku.

I’ll never let you go if it never be happened!

Sudah terlihat kan betapa keluarga kamu gak pernah sadar dengan posisiku!

Aku bukan siapa-siapa untuk keluargamu. Dan gak akan pernah jadi siapa maupun apa.

Mereka gak pernah mengharapkan aku untuk menjadi pendampingmu beberapa tahun kedepan!

Biarlah hubungan ini terhenti sementara. Berharap perasaan itu akan kembali dan menyatukan cita-cita kita.

Aku gak pernah melihat ini di mimpiku, bahkan dipikiranku.

Yang kutahu, berpisah denganmu adalah titik yang akan kucapai nanti. Nanti. Saat aku dan kamu di ujung usia. Saat tuhan mengakhiri garis jodoh kita. Setelah anak-anak kita bahagia..








backsound: Aku Masih Sayang (Yana Julio)
Aku masih cinta
sirnakan ragumu..
Aku masih sayang
dengarlah cintaku..

No comments:

Post a Comment