Thursday, 30 August 2012

Maafkan Lika, ma..


Hai.. it’s me.. again..

Hari ini aku galau.

Ditengah tugas yang menumpuk di minggu pertama kuliah, pikiranku mulai melayang kemana-mana. Aku kangen mama. Entah kenapa aku merasa gak pernah bisa jadi anak yang baik. Aku gak bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Waktu mama datengin aku ke Malaysia dan menginap di kamarku, sempat beberapa kali aku ninggalin mama untuk keperluan diluar kampus. Hang out sama temen seharian dan ninggalin mama sendiri di kamar. Waktu liburan ke Derawan aku banyak ninggalin mama dengan main dan jalan keliling derawan sama sepupu yang lain dan lupa sama mama bahkan foto bareng mama pun gak ada. Waktu aku bisa pulang ke Samarinda aku lebih sering jalan sama temen dan tidur. Begitu balik ke Malaysia aku cuma bisa menyesal.

Aku ingat jalan di depan mama yang jalan lambat di belakangku waktu di mall. Mama bilang kakinya sakit karna sepatu tinggi. Aku ingat mama harus terpaksa berada dalam kondisi stres gara-gara hampir ketinggalan pesawat dan harus berlari-lari mengurus bagasi di bandara dan akhirnya keseleo karna terpeleset.

Aku jahat.

Aku kurang bersyukur.

Apapun itu aku sayang mama, aku gak maksud membela diri, aku memang kurang bersyukur.

Aku sayang mama.

Suatu saat, saat mama membaca tulisanku dalam blog ini, aku ingin mama tahu bahwa aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri hanya aku yang kurang pintar mengekspresikannya. Sekali lagi, aku bukan berusaha membela diri. Aku memang salah.

Tetaplah bersamaku. Melihatku tumbuh menjadi seorang wanita cantik yang selalu menyayangimu. Hingga akhir nafasku. Jangan biarkan mama yang akan meninggalkanku lebih dulu, tapi akulah yang akan lebih dulu menunggumu di surga nanti. Aku tak akan pernah sanggup hidup tanpamu, mama..

Maafkan segala salahku..

Monday, 27 August 2012

My Face



Aku bakal menjelaskan arti dari mimik muka-muka ku di atas..
1. Itu muka datar.. sering di temukan saat aku lagi melamun, pose pas photo 3x4, dan pas pup. Tapi kadang bisa d temukan saat aku lagi gak tertarik dengan lawan bicaraku..
2. Senyuman yang biasa pas berpapasan dengan orang, kalo lagi membahas sesuatu yang menarik tapi terkadang wajah ini bisa menipu saat mengandung rasa benci didalamnya.
3. Lirikan tajam. Kalau lagi pengen "mengancam" ke orang yang berniat mengganggu zona aman dan nyamanku. Ini juga bakal aku pakai saat aku mendeskripsikan "kubunuh kau!!!!" ke orang yang berani ganggu aku dan keluargaku.
4. Lirikan ini biasanya tergambar saat aku lagi berfikir atau kadang saat aku gak tertarik dengan manusia yang saat itu mencoba "nge-game" (istilah dari Muhyar) tapi bener-bener "kebaca" banget tindakannya dan ujung-ujungnya jadi garing.. jangan salahkan aku kalo aku lebih tertarik liat kucing kawin daripada ngeliatin manusia tipe gitu.
5. Ini tawa-asli-sarkastik punyaku. Menertawakan yang gak lucu. Tawa seperti ini mengandung sedikit rasa kasihan. You know why...
6. Melihat ke atas dan memelas ini bukan muka mengemis sebenernya tapi muka berharap pada tuhan agar aku bisa secantik bintang.
7. CEMAS
8. Biasanya ini muka bahagia. Terlihat di mataku yang biasanya bakal lebih melengkung dari itu pertanda aku bahagia dan senang dengan "iklas"
9. Lagi tertarik dengan suatu hal dan mengandung rasa senang.
10. Mengandung 100% setan. Jangan sentuh keluargaku dan orang yang kusayang kalau gak mau ngeliat muka jenis ini.
11. Sedih karna melakukan kesalahan dan ingin memperbaikinya tapi tertahan dengan banyak faktor.
12. Falling in love. Malu karna perasaannya ketebak. Bahagia yang gak palsu.
13. Muka ngambek 80%, bakal lebih berlipat jika mencapai 100%. Jangan di bayangkan, cukup lihat no.10
14. Paling jarang digunakan. Tersenyum paksa sama musuh.
15. 89% sedih. Gak bisa ngapa-ngapain.
16.Sering aku gunakan waktu ketemu mantan. Muahahahahah.

Apakah kalian percaya dengan kejujuranku? Apapun itu muka kadang bisa menjadi topeng, tapi Salika tetaplah Salika, gak bakal ada yang tau hati dan mimik muka lagi sinkron apa enggak..
Nikmatilah, inilah aku.. mencoba terbuka dengan ketertutupan ku.

27th August 2012


HARI INI , 27 AGUSTUS 2012. INTAKE ADP DIMULAI. PAGI INI ORIENTASI BUAT SELURUH STUDENT YANG INTAKE BULAN INI. AKU EXCITED KARNA AKU UDAH KULIAH LAGI. SEMOGA SEMOGA SEMOGA AKU TETAP BERSINAR.










Salam Cantik,

Salika Angel Azzahra

Thursday, 9 August 2012

Salika, cewek panikan dan pe"nyimpan"


Saat orang melihat status Facebookku atau status BBMku yang bgitu emosional, mereka pasti berfikir udah terjadi sesuatu yang besar menimpaku dan begitu mereka menanyakan hal itu ke aku, jawaban yang mereka dapat adalah “gak apa kok. Everything’s fine, everything’s alright. Just feel a bit labil” dan mereka langsung berfikir “orang baik-baik aja kok, tapi statusnya heboh”

Itu yang terjadi waktu di apartemen mati lampu. Aku yang sendiri di kamar cuma ditemenin cahaya dari laptop, ipod dan hp cuma bisa nyari sesuatu untuk ngalihin pikiran. Saat itu wifi juga otomatis mati dan satu-satunya yang ada adalah blackberryku tercinta. Disaat aku panik, disaat aku takut, disaat aku berada dalam kondisi yang gak nyaman selalu aja kebayang dalam pikiran tentang hal terburuk yang bakal terjadi dan setauku apartemen itu jarang ada yang mati lampu dan kalaupun mati lampu pasti ada sesuatu yang gak beres, korsleting misalnya atau kebakaran. Entah ini bisa disebut phobia atau cuma rasa takut yang lebay tapi itulah yang kurasakan saat di kamar sendiri, gak ada teman, mau lari ke kamar housemate tapi takut di marahin jadilah aku meluapkan kepanikan, ketakutan dan ke-alay-anku ke status BBM. Semua teman pada heboh (baca:males) melihat kepanikanku tentang mati lampu dan mereka makin narikin alis saat tau mati lampunya cuma 20 menit yang terasa 3 jam buatku. Ini lah aku, si penakut dengan tensi rasa panik yang bisa naik dengan drastis.

Hal yang sama juga terjadi saat aku meluapkan rasa kangen, penyesalan, sayang dan cintaku ke papah melalui status facebook saat setelah aku nelpon dan ngobrol panjang lebar sama papah. Aku menuliskan “Papa, i love you so much!! I wish i can go back to 7 years ago. You carried me, you gave me kisses, you gave me hugs.. I will buy that years with all my tears!! Can I?!! :'( After this degree i wanna spend my time with you, i don't wanna go very far again, before i feel satisfied to spend my time with you! love you, pa :*” Saat itu aku bener-bener merasakan tamparan lagi bahwa betapa papaku sangat sangat sangat sayang sama aku dan ada beberapa hal bodoh yang terjadi selama 7 tahun terakhir dan baru berakhir di akhir 2011 yang membuatku sangat jauh dari papa (cerita lengkapnya bakal aku posting nanti) dan di bulan ramadhan ini (sebenernya dari Januari 2012 awalnya) papa bener-bener nunjukin cinta nya ke aku yang sudah sangat bukan anak kecil lagi. Dan rasa sedih itu meluap menjadi tulisan singkat di status facebook yang kemudian di tanggapi sama teacher Listening and Speaking ku yang terganteng, terimut, teristimewa dan unforgetable (Mr.Lee Ling Khai). Teacher ku itu nanya “Salika, are you all right? is your dad ok?” melalui private message, dia memang teacher yang sangat sangat sangat baik dan sangat sangat sangat care sama muridnya (HE IS THE BEST!!!), dan aku jawab “yes,, everything's ok alhamdulillah.. i just miss him” karna aku gak mungkin dong ceritain panjang lebar tentang apa yang sebenernya terjadi dan aku rasain dan mungkin si teacherku itu langsung mikir: yelaaaaahhh ni bocah, kangen doang hebohnya kayak apa aja ih!!

Yah inilah aku, Salika yang mudah panik, Salika yang penakut, Salika si penyedih, Salika si cuek tapi sensitif dan Salika si penyayang. Maaf bila suatu saat nanti kalian melihat statusku yang terlihat emosional dan begitu ditanya aku cuma jawab “everything’s OK, everything’s fine..” itu tandanya aku memang gak bisa membagi apa yang sebenernya kurasa. Biarlah otak kalian yang menari dan berusaha mencerna apa yang terjadi dari status facebook atau BBM ku. Yah inilah aku, si pemendam perasaan dan pintar menutupi yang sebenernya kurasakan.

Good Night, friends..

Love you

Tuesday, 7 August 2012

I am the worst!! Yes, I am!!


Malam ini aku sendiri di kamarku. Baru aja habis buka puasa bareng Abdullah dan Rayan. Hatiku masih pedih, mukaku masih terasa panas, terasa lama tamparan itu di muka dan hatiku.

Abis kelas tadi, Celeste datengin aku, Abdullah, Rayan dan Erverd. Dia bilang supirnya gak jemput dia dan dia butuh teman untuk pulang naik taksi. Aku spontan menjawab bahwa naik taksi malam-malam di Damansara itu aman. Dan ucapanku di sambar buruk dengan yang lainnya. Mereka gak sependapat denganku. Dan setelah mereka berunding siapa yang akan menemani Celeste untuk pergi. Aku kembali spontan bilang kalo kita harus makan karna kita udah kelewat 20 menit dari waktu buka puasa. Dan akhirnya terpilihlah Rayan dan Erverd yang pergi dengan Celeste.

Aku dan Abdullah pergi menuju restoran india. Di tengah jaan waktu nyebrang jalan, Abdullah bilang ke aku kalau aku seharusnya gak begitu, dia itu temenku, papun alasannya kita harus nolong dia, aku salah besar. Aku merasakan mukaku panas seperti di tampar, seluruh badanku terasa begitu berat, rasanya aku gak sanggup ngelangkah. Aku malu!!

Gak lama setelah ucapan Abdullah masuk ke telingaku, Rayan dan Erverd memanggil kami dan berjalan ke arah kami. Ternyata Celeste di jemput papanya. Aku menelpon Celeste dan memastikan dia baik-baik saja. Setelah itu kami melanjutkan berjalan menuju restoran yang dituju. Di tengah jalan kami ketemu Nabeelah yang awalnya emang udah janjian bakal buka bareng tapi karna kelas terakhirku selesenya lambat banget jadinya Nabeelah duluan bareng temennya. Jadilah Nabeelah kujadiin alasan ke Abdullah bahwa aku gamau nemenin Celeste karna khawatir Nabeelah bakal sendirian nunggu. Entah dia ngerti apa enggak dengan kebohonganku itu.

Aku malu.. mukaku masih terasa panas.. selama makan di restoran aku banyak diam, serasa banyak hantu yang mendatangiku.

Selama perjalanan pulang aku tertunduk. Aku berfikir. Apakah suatu saat nanti saat aku membutuhkan pertolongan, orang-orang akan berat hati untuk menolongku? Apakah orang-orang akan berfikir panjang untuk menlongku?

Hatiku nangis.. aku ingat selama ini Allah selalu menolongku disaat yang tepat. Tanpa basa-basi. Tanpa kenal waktu. Allah memberikanku orang yang siap siaga. Tapi kenapa aku gak bisa jadi yang baik buat mereka?
Akulah manusia buruk didunia. Aku gak pantas dapat kebaikan.

Aku memohon maaf atas segala keburukanku...

Aku juga ingat, saat Allah memberiku segelas Milo dingin gratis dari tangan seorang pelayan cafe di kampus yang menyadari bahwa aku gak punya uang untuk membeli minum setelah aku membeli makanan dan baru menyadari bahwa uangku pas untuk makanan tanpa minum. Dan aku dengan sombongnya tidak menerima itu karna gengsi di depan Nabeelah. Aku bodoh!!

Dan sampai sekarang Allah tetap sayang sama aku, tiada kekurangan apapun diberikan kepadaku. Allah begitu menyayangi aku yang buruk ini.

Aku malu. Aku bodoh. Yup, aku sangat bodoh!

Monday, 6 August 2012

Curahan Hati


Kali ini aku mau cerita tentang rasa galau, resah dan gelisah ku..

Aku akui selama hampir 18 tahun ini belum ada pencapaian maksimal yang aku buat. Bukan berarti aku gak bersukur tapi entah kenapa aku ngerasa belum pernah menghasilkan apa-apa untuk diriku maupun untuk keluargaku.

Sekian, terimakasih.

Sunday, 5 August 2012

Izinkan Lika..


Hai..

Hmm kali ini aku cuma mau cerita tentang hal yang udah dari 2 bulan lalu aku pendam. Hari itu hari menyenangkan buatku karna aku bisa pulang ke Indonesia. Saat itu aku di bandara udah ngeberesin semua tetek-bengek urusan imigrasi dan udah tinggal nunggu pesawat aja di ruang tunggu. Pesawatku jadwalnya tiba sekitar 30 menit dan untuk habisin waktu aku mengecek kembali kelengkapan tiket, boarding pass dan passport dan gak lupa aku hubungin mama untuk mastiin supir yang jemput aku di Balikpapan udah siap di bandara. Setelah aku yakin semuanya  beres dan masih ada waktu untuk nunggu. Untuk hilangin rasa bosen aku nyoba ngelanjutin baca novel yang sehari sebelumnya aku beli di obralan buku di The Curve, judulnya Man and Wife dari Tony Parson. Isinya tentang keluarga yang bercerai, kemudian istrinya menikah lagi dengan laki-laki lain dan saat itu pula si mantan suami ngerasa gak tenang dengan keadaan anak mereka yang masih kecil. Aku terhanyut dalam bacaanku melihat usaha si ayah untuk tetap menunjukkan keberadaannya sebagai ayah kepada anaknya yang sudah sulit ditemuinya.

Kehanyutanku dalam novel itu terusik waktu aku melihat ada seorang ibu dan anaknya berjalan ke arah kursi tunggu di depanku sambil mendorang seorang ibu tua diatas kursi roda. Si ibu itu seperti kai (kakek) ku yang telah meninggal setahun lalu, kakinya bengkak namun di tengah sakit yang dia punya ibu itu tak pernah lepas dari senyum. Selang beberapa menit, di kursi tunggu belakangku ada seorang ibu tua juga yang di dorong oleh anaknya yang sudah berumur juga, ibu tua itu menegur ibu-ibu tua di depanku “hai bu,,” dengan senyum ramah kemudian ibu itu menanyakan lagi “beli kursi roda di mana?” si anak ibu yang di depanku menjawab “beli di Surabaya, waktu itu ada diskon.. kamu pang?” si ibu yang di tanya hanya diam. Kemudian ibu di belakangku berkata “bagus yah bu punya ibu... ini saya cuma di pinjami AA (inisial pesawat yang akan di tumpangi)” setelah itu ada hening. Aku merasakan ada yang tidak baik antara anak-anak dari kedua ibu itu. Anak si ibu yang didepanku itu terkesan sombong dan anak si ibu yang di belakangku terlihat tidak nyaman dengan keberadaan anak si ibu tua di depanku entahlah itu rau muka tidak ramah atau raut letih. Tapi aku tidak perduli, aku hanya tertarik dengan 2 ibu tua yang sangat ramah di atas kursi roda itu. Keadaan mereka persis seperti kai ku, dengan keadaan kaki yang bengkak, entah karna penyakit apa dan dari perbincangan singkat yang ku curi dengar mereka habis melakukan operasi.

Di hening itu aku mencoba kembali berkonsentrasi dengan novel yang berbahasa inggris itu, gak mudah buatku untuk mengerti alur cerita novel itu tanpa konsentrasi tinggi, maklum aja aku masih di level 5 dari 6 level english course ku. Namun konsentarsiku buyar saat ada laki-laki berseragam AA Crew menghampiri ibu tua di belakangku dan meminta izin untuk mengambil kembali kursi roda berlogo AA. Si anak ibu tua itupun langsung membopong ibunya untuk memindahkan si ibu ke kursi tunggu. Setelah Crew dari AA itu pergi si bapak terdengar mengomel “kita kan bayar, masa tidak di kasih pinjam....” banyak sekali gumaman si bapak itu yang menunjukkan kalau dia sangat butuh kursi roda itu mengingat dari ruang tunggu menuju ke pesawat itu sangat jauh dan harus berjalan kaki sedangkan kaki ibunya sangat tidak memungkinkan untuk berjalan.

Hatiku sedih.. pilu.. ngeliat senyum ibu itu yang sangat iklas.. ngeliat ibu tua dan anaknya yang di depanku hanya bisa tersenyum memandang yang terjadi di barisan kursi tunggu di belakangku. Ibu itu tua, dan dari tampilan anaknya terlihat mereka bukan dari keluarga berada. Ingin rasanya aku berdiri, melemparkan segepok uang kepada crew dari airlanes itu dan menyewakan kursi roda untuk ibu tua itu.

Aku ingat mama dan papa. Apakah tua nanti aku bisa memberikan yang terbaik untuk mama? Apa aku bisa memberikan semua yang aku bisa untuk papa? Aku selalu berharap aku bisa memberikan yang terbaik untuk mama papa dan semua keluargaku. Sangat tidak ingin aku membuat mereka merasa susah.

Ma.. pa.. terimakasih atas semua perjuangan yang kalian lakukan hingga akhirnya aku bisa menjadi seperti sekarang. Gak bakal lika biarkan mama papa bersusah payah lagi saat nanti lika sudah besar dan bisa mandiri. Lika lah yang akan kembali berbakti kepada kalian. Kalianlah yang membuat lika semangat dalam cita-cita lika. Izinkan lika untuk sempat memberikan yang terbaik untuk mama papa.