Malam ini aku sendiri di kamarku. Baru aja habis buka puasa
bareng Abdullah dan Rayan. Hatiku masih pedih, mukaku masih terasa panas,
terasa lama tamparan itu di muka dan hatiku.
Abis kelas tadi, Celeste datengin aku, Abdullah, Rayan
dan Erverd. Dia bilang supirnya gak jemput dia dan dia butuh teman untuk pulang
naik taksi. Aku spontan menjawab bahwa naik taksi malam-malam di Damansara itu
aman. Dan ucapanku di sambar buruk dengan yang lainnya. Mereka gak sependapat
denganku. Dan setelah mereka berunding siapa yang akan menemani Celeste untuk
pergi. Aku kembali spontan bilang kalo kita harus makan karna kita udah kelewat
20 menit dari waktu buka puasa. Dan akhirnya terpilihlah Rayan dan Erverd yang
pergi dengan Celeste.
Aku dan Abdullah pergi menuju restoran india. Di tengah jaan
waktu nyebrang jalan, Abdullah bilang ke aku kalau aku seharusnya gak begitu,
dia itu temenku, papun alasannya kita harus nolong dia, aku salah besar. Aku
merasakan mukaku panas seperti di tampar, seluruh badanku terasa begitu berat,
rasanya aku gak sanggup ngelangkah. Aku malu!!
Gak lama setelah ucapan Abdullah masuk ke telingaku, Rayan
dan Erverd memanggil kami dan berjalan ke arah kami. Ternyata Celeste di jemput
papanya. Aku menelpon Celeste dan memastikan dia baik-baik saja. Setelah itu
kami melanjutkan berjalan menuju restoran yang dituju. Di tengah jalan kami
ketemu Nabeelah yang awalnya emang udah janjian bakal buka bareng tapi karna
kelas terakhirku selesenya lambat banget jadinya Nabeelah duluan bareng
temennya. Jadilah Nabeelah kujadiin alasan ke Abdullah bahwa aku gamau nemenin
Celeste karna khawatir Nabeelah bakal sendirian nunggu. Entah dia ngerti apa
enggak dengan kebohonganku itu.
Aku malu.. mukaku masih terasa panas.. selama makan di
restoran aku banyak diam, serasa banyak hantu yang mendatangiku.
Selama perjalanan pulang aku tertunduk. Aku berfikir. Apakah
suatu saat nanti saat aku membutuhkan pertolongan, orang-orang akan berat hati
untuk menolongku? Apakah orang-orang akan berfikir panjang untuk menlongku?
Hatiku nangis.. aku ingat selama ini Allah selalu menolongku
disaat yang tepat. Tanpa basa-basi. Tanpa kenal waktu. Allah memberikanku orang
yang siap siaga. Tapi kenapa aku gak bisa jadi yang baik buat mereka?
Akulah manusia buruk didunia. Aku gak pantas dapat kebaikan.
Aku memohon maaf atas segala keburukanku...
Aku juga ingat, saat Allah memberiku segelas Milo dingin
gratis dari tangan seorang pelayan cafe di kampus yang menyadari bahwa aku gak
punya uang untuk membeli minum setelah aku membeli makanan dan baru menyadari
bahwa uangku pas untuk makanan tanpa minum. Dan aku dengan sombongnya tidak
menerima itu karna gengsi di depan Nabeelah. Aku bodoh!!
Dan sampai sekarang Allah tetap sayang sama aku, tiada
kekurangan apapun diberikan kepadaku. Allah begitu menyayangi aku yang buruk
ini.
Aku malu. Aku bodoh. Yup, aku sangat bodoh!
No comments:
Post a Comment