Thursday 9 August 2012

Salika, cewek panikan dan pe"nyimpan"


Saat orang melihat status Facebookku atau status BBMku yang bgitu emosional, mereka pasti berfikir udah terjadi sesuatu yang besar menimpaku dan begitu mereka menanyakan hal itu ke aku, jawaban yang mereka dapat adalah “gak apa kok. Everything’s fine, everything’s alright. Just feel a bit labil” dan mereka langsung berfikir “orang baik-baik aja kok, tapi statusnya heboh”

Itu yang terjadi waktu di apartemen mati lampu. Aku yang sendiri di kamar cuma ditemenin cahaya dari laptop, ipod dan hp cuma bisa nyari sesuatu untuk ngalihin pikiran. Saat itu wifi juga otomatis mati dan satu-satunya yang ada adalah blackberryku tercinta. Disaat aku panik, disaat aku takut, disaat aku berada dalam kondisi yang gak nyaman selalu aja kebayang dalam pikiran tentang hal terburuk yang bakal terjadi dan setauku apartemen itu jarang ada yang mati lampu dan kalaupun mati lampu pasti ada sesuatu yang gak beres, korsleting misalnya atau kebakaran. Entah ini bisa disebut phobia atau cuma rasa takut yang lebay tapi itulah yang kurasakan saat di kamar sendiri, gak ada teman, mau lari ke kamar housemate tapi takut di marahin jadilah aku meluapkan kepanikan, ketakutan dan ke-alay-anku ke status BBM. Semua teman pada heboh (baca:males) melihat kepanikanku tentang mati lampu dan mereka makin narikin alis saat tau mati lampunya cuma 20 menit yang terasa 3 jam buatku. Ini lah aku, si penakut dengan tensi rasa panik yang bisa naik dengan drastis.

Hal yang sama juga terjadi saat aku meluapkan rasa kangen, penyesalan, sayang dan cintaku ke papah melalui status facebook saat setelah aku nelpon dan ngobrol panjang lebar sama papah. Aku menuliskan “Papa, i love you so much!! I wish i can go back to 7 years ago. You carried me, you gave me kisses, you gave me hugs.. I will buy that years with all my tears!! Can I?!! :'( After this degree i wanna spend my time with you, i don't wanna go very far again, before i feel satisfied to spend my time with you! love you, pa :*” Saat itu aku bener-bener merasakan tamparan lagi bahwa betapa papaku sangat sangat sangat sayang sama aku dan ada beberapa hal bodoh yang terjadi selama 7 tahun terakhir dan baru berakhir di akhir 2011 yang membuatku sangat jauh dari papa (cerita lengkapnya bakal aku posting nanti) dan di bulan ramadhan ini (sebenernya dari Januari 2012 awalnya) papa bener-bener nunjukin cinta nya ke aku yang sudah sangat bukan anak kecil lagi. Dan rasa sedih itu meluap menjadi tulisan singkat di status facebook yang kemudian di tanggapi sama teacher Listening and Speaking ku yang terganteng, terimut, teristimewa dan unforgetable (Mr.Lee Ling Khai). Teacher ku itu nanya “Salika, are you all right? is your dad ok?” melalui private message, dia memang teacher yang sangat sangat sangat baik dan sangat sangat sangat care sama muridnya (HE IS THE BEST!!!), dan aku jawab “yes,, everything's ok alhamdulillah.. i just miss him” karna aku gak mungkin dong ceritain panjang lebar tentang apa yang sebenernya terjadi dan aku rasain dan mungkin si teacherku itu langsung mikir: yelaaaaahhh ni bocah, kangen doang hebohnya kayak apa aja ih!!

Yah inilah aku, Salika yang mudah panik, Salika yang penakut, Salika si penyedih, Salika si cuek tapi sensitif dan Salika si penyayang. Maaf bila suatu saat nanti kalian melihat statusku yang terlihat emosional dan begitu ditanya aku cuma jawab “everything’s OK, everything’s fine..” itu tandanya aku memang gak bisa membagi apa yang sebenernya kurasa. Biarlah otak kalian yang menari dan berusaha mencerna apa yang terjadi dari status facebook atau BBM ku. Yah inilah aku, si pemendam perasaan dan pintar menutupi yang sebenernya kurasakan.

Good Night, friends..

Love you

No comments:

Post a Comment